App

Wednesday 21 August 2013

Jurus Jitu Saat Diserang Virus Tekanan Kerja


Di dunia kerja semua orang pasti mengenal istilah pressure atau tekanan. Ini muncul, bisa jadi karena adanya tuntutan pekerjaan, sikap atasan atau lingkungan kerja.

Seorang peneliti Peer Research Laboratory The City University of New York megungkapkan, pressure yang dihadapi dengan pikiran positif bisa membuat kita 30% lebih produktif dan kreatif.

Sebaliknya, pressure yang ditanggapi secara negatif bisa menghancurkan semangat kerja. Misalnya, saat atasan marah-marah karena deadline telat. Positifnya, kita bisa bekerja lebih cepat dan punya waktu santai lebih banyak. 

Tapi negatifnya, bisa membuat semangat dan kualitas bekerja menurun. Nah, berikut apa yang seharusnya dan tidak seharusnya Anda lakukan bila diserang virus tekanan kerja dikutip dari laman chic:

1. Kritik Pasti Berlalu

Kritik pedas sukses membuat hati dan mata panas. Namun, percayalah kalau setiap orang punya gaya masing-masing dalam menyampaikan pendapat. Bila atasan atau klien memang terkenal drama queen, jangan dibalas dengan drama bila tak ingin cerita berkepanjangan mirip sinetron. Kadang kita boleh kok berkata 'yaudahlah ya' dengan melihat isi kritiknya tanpa perlu ambil pusing soal gaya penyampaiannya.

2. Membandingkan Kadang Perlu

Siapa sih, yang senang dibanding-bandingkan? Eits, tapi ini bukan membandingkan antar teman kok, melainkan apa yang teman-teman kita lakukan dan dapatkan di kantor mereka. Dengan begitu, pikiran kita akan lebih terbuka tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Apakah tekanan yang kita dapat memang sudah berlebihan atau nggak ada apa-apanya dibanding tekanan di kantor lain.

3. Langganan Film Komedi

Karyawan yang dalam 1 minggu menonton 2 film komedi dinilai bisa bekerja lebih maksimal ketimbang mereka yang tidak menonton sama sekali. Sebab, film komedi bisa membuat seseorang tertawa, rileks, dan merasakan waktu me time, sehingga membuat mereka bahagia. Rasa bahagia itulah yang mampu meningkatkan produktivitas seseorang.

4. Malas atau Malas?

Ingin protes karena load kerjaan sudah terlalu banyak? Pastikan kalau kita telah menyelesaikan semuanya tepat waktu, tapi masih saja keteteran. Jangan sampai atasan malah bilang, "Kamu mungkin yang terlalu santai. Jadi, selalu ketinggalan deadline." Duh!

Tips:

Selalu berpikirlah positif, di saat kita melihat dari kejauhan padang pasir yang terlihat luas. Tapi, saat dilihat dari dekat ia merupakan kumpulan pasir-pasir kecil yang bisa digenggam. Begitu juga dengan tuntutan pekerjaan. Bila kita melihat semua secara bersamaan, maka ia akan terlihat besar dan bikin kepikiran. Namun, bila kita menyelesaikan satu per satu, semua akan berlalu dengan lebih mudah.

4 Hal yang Haram Dilakukan:

1. Dikalahkan Rasa Takut

Hindari untuk memikirkan sulitnya pekerjaan sebelum kita melakukannya. Sebab, isi pikiran akan memberi sugesti terhadap apa yang akan kita lakukan setelahnya. Bila kita berpikir mudah, maka akan jadi lebih mudah. Bila kita terlanjur menganggap sulit, maka kesulitan yang akan kita dapat. Lebih baik gagal dan memperbaiki ketimbang tidak pernah mencobanya sama sekali karena takut salah atau takut gagal.

2. Pendam Sendiri

Stres akan meningkat lebih cepat bila dipendam sendiri. Jadi, bicarakan dengan rekan kerja satu divisi atau mungkin rekan yang lebih senior tentang tuntutan pekerjaan yang diberikan perusahaan. Apakah mereka merasakan tekanan yang sama? Bila rekan-rekan lain merasa nyaman, artinya kita perlu memperbaiki kinerja dan tingkatkan semangat.

3. Kurang dari 1 Tahun

Wajar bila sebagai newbie kita banyak pekerjaan atau dihadapkan dengan situasi kantor yang bikin tertekan. Bisa jadi ini hanya sekadar ujian untuk melihat seberapa canggih kita dalam menyelesaikan masalah. Tunjukkan kinerja yang baik sambil membaca situasi minimal 1 tahun. Kalau memang selama itu kita lebih banyak stres ketimbang happy, bisa lho melirik kantor lain.

4. Terjebak Peer Pressure
Rekan satu divisi senang tampil dengan branded fashion items. Tiap liburan pergi ke Eropa. Setiap makan siang pilihannya menu hotel bintang 5. Tapi, bukan berarti kita harus 'sama' dengan mereka. Memaksakan diri untuk mengikuti gaya orang lain bisa membuat kita tertekan bila tak bisa mengimbanginya. Selama kita bekerja dengan baik, berpenampilan sesuai aturan, menjadi diri sendiri terasa lebih nikmat dan happy, lho.

No comments:

Post a Comment